1 .
Sematic Web Summary :
a.
Xml
XML (eXtensible Markup Language)
merupakan bahasa web turunan dari SGML (Standart Generalized Markup Language)
yang ada sebelumnya. XML hampir sama dengan HTML, dimana keduanya sama-sama
turunan dari SGML. Teknologi XML dikembangkan mulai tahun 1966 dan mendapatkan
pengakuan dari Worl Wide Web Consortium (W3C) pada bulan Februari 1998.
Secara sederhana XML adalah suatu
bahasa yang digunakan untuk mendeskripsikan dan memanipulasi dokumen secara
terstruktur. Secara teknis XML didefinisikan sebagai suatu bahasa meta-markup
yang menyediakan format tertentu untuk dokumen-dokumen yang mempunyai data
terstruktur. Bahasa markup adalah mekanisme untuk mengenal secara terstruktur
di dokumen. XML adalah suatu aplikasi profil dari SGML. Seperti yang
didefinisikan dari ISO 8879, SGML adalah cara standart dan vendor-independent.
XML tidak mempunyai definisi secara
tepat karena ada yang berpendapat bahwa XML bukanlah suatu bahasa
pemrograman,melainkan XML merupakan sintaks yang digunakan untuk menjelaskan
bahasa markup lain (Dournaee,2002), sehingga dinamakan meta-language. Meskipun
demikian pendapat yang XML bukan merupakan bahasa markup, didasarkan bahwa XML
merupakan bahasa markup terpisah untuk tujuan terpisah. Selain itu XML bukanlah
solusi semua hal untuk tujuan semua user. Sedangkan peran dari markup itu
sendiri berupa:
1)
Markup dapat menambah maksud arti (semantic) suatu data.
2)
Dapat memisahkan data.
3)
Dapat mendefinisikan peran data.
4)
Dapat mendefinisikan batasan data.
5)
Dapat menfenisikan keterhubungan data.
XML merupakan sebuah himpunan
bagian (subset) dari SGML yang bertujuan agar SGML secara generik dapat
melayani, menerima, dan memproses di dalam web dengan cara seperti yang
dimungkinkan HTML saat ini. XML didesain untuk kemudahan implementasi dan
interoperabilitas dengan SGML maupun HTML. XML adalah bahasa markup yang
dirancang untuk penyampaian informasi melalui World Wide Web (www) atau sering
disebut web saja. (W3C,2000)
XML merubah cara kita berpikir
untuk mengembangkan suatu software terutama aplikasi web. Masalah yang kita
sekarang adalah bagaimana caranya untuk bertukar informasi antar satu aplikasi
dengan aplikasi lain. Kadang kolaborasi antara satu aplikasi dengan aplikasi
yang lain masih harus ditentukan dengan spesifikasi aplikasi tersebut.
Padahal seharusnya kita hanya perlu
mendapatkan informasi data bukan mengerti cara kerja aplikasi lain itu,
disinilah visi internet yang belum tercapai. Visi ini adalah dunia internet
dimana PC, server, smart devices dan internet-based device dapat berkolaborasi
tanpa ada halangan. Bisnis-bisnis akan dapat bertukar data menyediakan
customized dan comprehensive solusi kepada customer. Dan yang paling utama
adalah informasi yang dibutuhkan dapat diakses dari mana saja dan dengan
computing device, platform, atau aplikasi yang kita gunakan.
XML dapat memungkinkan pertukaran
informasi atau data antar device (server, PCs, smart device, aplikasi, dan
situs web). Data ini akan menjadi independent (unlocked), memudahkannya untuk
diorganisir, diprogram, dan dirubah, dan ditukar antar situs web atau aplikasi
apa saja. Karena kebutuhan ini, maka makin banyak teknologi berbasis XML yang
keluar. Contohnya adala SOAP (Simple Project Acces Protocol) dan UDDI
(Universal Description Discovery and Integration).
b.
RDF
Resources Description Framework
(RDF) sebagai sebuah bahasa formal yang berbasiskan XML, URI dan unicode. RDF
adalah sebuah dasar untuk pemrosesan metadata, dimana metadata dalam web dapat
di kodekan, dipertukaranan dan dipergunakan. RDF terdiri dari tiga jenis bagian
(triple) subyek predikat obyek, dimana bisa disebut juga sebagai:
Resources, adalah bagian dari
sumber informasi, dalam era Internet di representasikan dalam alamat web atau
URL, ini disebut subyek atau obyek. Property, adalah sebuah karakteristik dari
atribut atau relasi untuk menjelaskan sumber, ini disebut juga predikat.
RDF bukanlah melakukan
pendifinisian semantik secara langsung dari setiap sumber, tetapi lebih
melakukan penjelasan untuk lebih dapat dipahami oleh mesin, sehingga memudahkan
untuk pertukaran data.
RDFa adalah cara untuk melabeli
konten untuk menggambarkan jenis informasi khusus, seperti review restoran,
peristiwa, seseorang, atau sebuah daftar produk. Jenis informasi yang disebut
entitas atau item. Entitas masing-masing memiliki sejumlah properti. Misalnya,
Orang yang memiliki nama sifat, alamat, jabatan, perusahaan, dan alamat email.
c.
OWL
Web Ontology Language (OWL) adalah
suatu bahasa yang dapat digunakan oleh aplikasi-aplikasi yang bukan sekedar
menampilkan informasi tersebut pada manusia, melainkan juga yang perlu
memproses isi informasi isi. Ontology sendiri dapat didefinisikan sebagai suatu
cara untuk mendeskripsikan arti dan relasi dari istilah-istilah. Deskripsi
tersebut berisi classes, properties, dan instances. Deskripsi ini dapat
membantu sistem computer dalam menggunakan istilah-istilah tersebut cengan cara
yang lebih mudah. Dengan menggunakan OWL, kita dapat menambah vocabulary
tambahan disamping semantiks formal yang telah dibuat sebelumnya menggunakan
XML, RDF, dan RDF Schema. Hal ini sangat membantu penginterpretasian mesin yang
lebih baik terhadap isi Web.
OWL menyediakan tiga buah subbahasa
yang dirancang untuk digunakan oleh para pengguna tertentu, yaitu:
-
OWL Lite, digunakan oleh pengguna yang
membutuhkan suatu hirarki pengklasifikasian dan berbagai constraints sederhana.
-
OWL DL, digunakan oleh pengguna yang
menginginkan tingkat ekpresi maksimal dan semua konklusi yang dihasilkan dapat
dihitung dalam waktu yang terbatas (finite)
-
OWL Full, digunakan oleh pengguna yang
menginginkan tingkat ekpresi maksimal dan kebebasan sintaks dari RDF tanpa
mempertimbangkan komputasi yang dibutuhkan.
d.
Micro Formats
Microformats adalah salah satu cara
menambahkan penandaan sederhana agar tiap data mudah terbaca oleh manusia
seperti peristiwa, rincian kontak atau lokasi pada halaman web sehingga
informasi di dalamnya dapat diekstraksi oleh perangkat lunak dan diindeks, dicari,
disimpan, bertukaran-referensi, atau dikombinasi.
Secara teknis, hal-hal tersebut
adalah bagian dari penandaan semantik yang hanya menggunakan standar
"Plain Old Semantic (X)HTML" (yaitu "POSH") saja dengan
nilai "rel" dan satu set penamaan-kelas yang umum. Mereka digunakan
dengan terbuka dan tersedia, bebas bagi siapa saja.
e.
Microdata
Spesifikasi HTML5 microdata adalah cara untuk melabeli konten untuk menggambarkan jenis informasi khusus. Microdata menggunakan atribut sederhana dalam tag HTML (seringkali atau ) untuk memberikan deskripsi singkat untuk item dan properti.
1)Search engine, web crawler,
andbrowsers dapat mengekstrak dan memproses microdata dari halaman web dan
menggunakannya untuk memberikan pengalaman browsing yang lebih kaya bagi
pengguna. Microdata menggunakan kosakata mendukung untuk menggambarkan item dan
pasangan nama-nilai untuk menempatkan nilai ke sifat-sifatnya
2)Microdata membantu teknologi
seperti mesin pencari dan web crawler lebih memahami informasi apa yang
terkandung dalam halaman web, menyediakan hasil pencarian yang lebih baik.
Microdata adalah upaya untuk menyediakan cara sederhana annotating elemen HTML
dengan tag dapat dibaca oleh mesin daripada pendekatan serupa menggunakan RDFa
dan Microformats.
3)Kosakata microdata menyediakan
semantik, atau makna dari suatu Barang. Pengembang web dapat merancang sebuah
kosakata kustom atau kosakata penggunaan yang tersedia di web.koleksi umumnya
terdapat di dua situs yaitu http://data-vocabulary.org (utama) dan
Schema.org.Kosakata microdata pada google akan memudahkan hasil pencarian.
2.
Web Security
Web Security adalah tata cara
mengamankan aplikasi web yg dikelola, biasanya yg bertanggung jawab
melakukannya adalah pengelola aplikasi web.
Hacker :
1. Mempunyai kemampuan menganalisa
kelemahan suatu sistem atau situs. Sebagai contoh : jika seorang hacker mencoba
menguji suatu situs dipastikan isi situs tersebut tak akan berantakan dan
mengganggu yang lain. Biasanya hacker melaporkan kejadian ini untuk diperbaiki
menjadi sempurna. Bahkan seorang hacker akan memberikan masukan dan saran yang
bisa memperbaiki kebobolan system yang ia masuki.
2. Hacker mempunyai etika serta
kreatif dalam merancang suatu program yang berguna bagi siapa saja.
3. Seorang Hacker tidak pelit
membagi ilmunya kepada orang-orang yang serius atas nama ilmu pengetahuan dan
kebaikan.
4. Seorang hacker akan selalu
memperdalam ilmunya dan memperbanyak pemahaman tentang sistem operasi.
Cracker :
1. Mampu membuat suatu program bagi
kepentingan dirinya sendiri dan bersifat destruktif atau merusak dan
menjadikannya suatu keuntungan. Sebagai
contoh : Virus, Pencurian Kartu
Kredit, Kode Warez, Pembobolan Rekening Bank, Pencurian Password E-mail/Web
Server.
2. Bisa berdiri sendiri atau
berkelompok dalam bertindak.
3. Mempunyai website atau channel
dalam IRC yang tersembunyi, hanya orang-orang tertentu yang bisa mengaksesnya.
4. Mempunyai IP address yang tidak
bisa dilacak.
5. Kasus yang paling sering ialah
Carding yaitu Pencurian Kartu
Kredit, kemudian pembobolan situs
dan mengubah segala isinya menjadi berantakan. Sebagai contoh : Yahoo! pernah
mengalami kejadian seperti ini sehingga tidak bisa diakses dalam waktu yang
lama, kasus klikBCA.com yang paling hangat dibicarakan beberapa waktu yang
lalu.
Ada beberapa jenis kegiatan hacking,
diantaranya adalah: Social Hacking, yang perlu diketahui : informasi tentang
system apa yang dipergunakan oleh server, siapa pemilik server, siapa Admin
yang mengelola server, koneksi yang dipergunakan jenis apa lalu bagaimana
server itu tersambung internet, mempergunakan koneksi siapa lalu informasi apa
saja yang disediakan oleh server tersebut, apakah server tersebut juga
tersambung dengan LAN di sebuah organisasi dan informasi lainnya.
Technical Hacking, merupakan
tindakan teknis untuk melakukan penyusupan ke dalam system, baik dengan alat
bantu (tool) atau dengan mempergunakan fasilitas system itu sendiri yang
dipergunakan untuk menyerang kelemahan (lubang keamanan) yang terdapat dalam
system atau service. Inti dari kegiatan ini adalah mendapatkan akses penuh
kedalam system dengan cara apapun dan bagaimana pun.
Jadi dapat diambil kesimpulannya
bahwa Hacker yang ‘baik’ adalah orang yang mengetahui apa yang dilakukannya,
menyadari seluruh akibat dari apa yang dilakukannya, dan bertanggung jawab atas
apa yang dilakukannya.
Sementara hacker yang ‘jahat’ atau
biasa disebut cracker adalah orang yang tahu apa yang dikerjakannya, tetapi
seringkali tidak menyadari akibat dari perbuatannya. Dan ia tidak mau
bertanggung jawab atas apa yang telah diketahui dan dilakukannya itu. Karena
hacker adalah orang yang tahu dalam ketahuannya, di dunia hackers tentu saja
ada etika yang mesti dipenuhi dan dipatuhi bersama.
Lebih jauh lagi tentang Cracker,
Cracker adalah seseorang yang berusaha untuk menembus sistem komputer orang
lain atau menerobos sistem keamanan komputer orang lain untuk mengeruk
keuntungan atau melakukan tindak kejahatan.
Inilah yang membedakannya dengan
hacker.
Prinsip kerja hacker dan cracker
sebenarnya sama. Yang membedakan keduanya adalah tujuannya. Dari segi
kemampuan, cracker dan hacker juga tidak jauh berbeda.
Referensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar